Rabu, 01 Juni 2011

Ratusan Anak Tewas Keracunan Timbal


Sedikitnya 400 anak-anak tewas akibat keracunan timbal sejak Maret tahun ini di Nigeria. Selain itu, 30.000 bocah lain diduga telah terkontaminasi timbal dalam tubuh mereka.

Demikian ungkap kelompok bantuan internasional, Doctors Without Borders (DWB). Menurut manager DWB, Lauren Cooney, kematian lebih banyak dialami oleh anak dibawah umur 5 tahun di kota Zamfara, Nigeria.


Cooney mengatakan angka kematian bahkan bisa lebih tinggi lagi, namun dia mengingatkan bahwa yang terpenting adalah mengetahui bahwa sedang terjadi krisis masalah kesehatan.

“Daripada fokus terhadap jumlah angka kematian, karena biasanya sulit untuk didapatkan, komunitas internasional sebaiknya harus fokus terhadap realitas menyedihkan yang terjadi di Nigeria. Sangat jelas bahwa banyak anak yang mati akibat keracunan timbal,” ujarnya seperti dilansir dari laman stasiun televisi berita CNN.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan negara bagian Zamfara menunjukkan bahwa terdapat 180 desa dimana banyak anak-anak yang keracunan timbal, berarti terdapat 30.000 orang yang terinfeksi. Desa-desa mereka dikhawatirkan sudah tercemar limbah pertambangan emas ilegal.

“Keracunan timbal adalah konsekuensi atas praktek pengeluaran emas skala kecil dari biji besi yang mengandung timbal. Proses itu melibatkan penghancuran dan pengeringan biji besi, biasanya dilakukan di dalam rumah, akibatnya, tanah jadi terkontaminasi,” ujarnya.

Cooney mengatakan sejak bulan Juni, Kementerian Kesehatan Nigeria bekerjasama dengan WHO berusaha membersihkan daerah yang terkontaminasi. Sudah dua desa dari tujuh desa yang diduga terkontaminasi telah dibersihkan.

Proses pembersihan atau remediasi ini membutuhkan waktu yang lama, termasuk diantaranya memindahkan tanah yang terkontaminasi dengan tanah baru yang bersih. Proses ini berhenti pada musim hujan di bulan Agustus, dan dilanjutkan kembali beberapa minggu yang lalu.

Proses pembersihan ini terhambat oleh keengganan warga desa untuk melaporkan adanya kemungkinan kontaminasi. Mereka takut pemerintah Nigeria akan melarang mereka untuk melanjutkan penambangan emas tidak resmi tersebut.

Cooney mengatakan bahwa DWB masih merawat ratusan penderita keracunan timbal di Zamfara, namun dia memperingatkan perawatan hanya akan efektif jika para pasien tidak kembali ke tempat yang telah terkontaminasi. (umi)
VIVAnews -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar