Senin, 10 Oktober 2011

Kerugian Kasus Pencurian Pulsa Tak Sampai Rp 100 Miliar



Jakarta - Menkominfo Tifatul Sembiring menilai kasus pencurian pulsa yang dilakukan oleh content provider (CP) nakal jumlahnya belum mencapai Rp 100 miliar.

Meski demikian ia menegaskan tetap akan mengambil langkah hukum agar uang yang disedot dari masyarakat bisa dikembalikan.


"Saya taksir kerugiannya tak sampai Rp 100 miliar. Tak sampai 10% dari nilai bisnis antara operator dan CP yang mencapai Rp 1 triliun per bulan," kata dia usai rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI, di Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2011).

Kominfo, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) beserta para operator telekomunikasi sebelumnya telah mencekal izin 60 CP nakal yang diduga terlibat kasus pencurian pulsa pelanggan.

"Besok data-data itu akan kami serahkan ke Bareskrim agar diusut dan diselesaikan secara hukum. Kami juga mendukung permintaan Komisi I yang minta mengusut kasus ini sampai tuntas. Itu sebabnya kami butuh kerja sama dengan Bareskrim untuk menyelidiki mafia yang ada di belakangnya," kata Tifatul.

Komisi I DPR RI dalam putusannya juga menyatakan akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk mendalami penanganan terkait regulasi telekomunikasi dan praktik-praktik penipuan yang terjadi serta perlindungan hak-hak konsumen telekomunikasi.

"Mengingat masih maraknya kasus-kasus penipuan yang dilakukan oleh sebagian CP melalui layanan berbagai operator telekomunikasi, Komisi I mendesak pemerintah cq. Kementerian Kominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, bersama operator agar melakukan monitoring CP dan layanan SMS secara ketat, dan segera disepakati bersama langkah-langkah konkret solusinya," demikian bunyi putusan tersebut.

Sumber : detik.com

Hal yang Membedakan Indonesia dan Jepang

Siapa yang tidak mengenal negara jepang. negara yang dihuni oleh orang-orang jenius dalam hal teknologi. Pernah mendengar teknologi dalam hal robotic. Ya, negara jepanglah yang paling giat dalam mengembangkan teknologi ini. tapi pada artikel kali ini kita tidak akan membahas mengenai hal itu. kita akan membahas hal-hal yang membedakan antara negara jepang dan negara kita tercinta. Mungkin bisa menjadi koreksi bersama untuk kita semua agar bisa lebih baik dan memiliki semangat untuk merubah kebiasaan-kebiasaan kurang baik kebanyakan masyarakat kita. Berikut adalah hal-hal yang membedakan kebiasaan orang-orang jepang dengan indonesia.




1. Ketika di kendaraan umum:
Jepang: Orang2 pada baca buku atau tidur.
Indonesia: Orang2 pada ngobrol, ngegosip, ketawa-ketiwi cekikikan, ngelamun dan tidur.

2. Ketika makan dikendaraan umum:
Jepang: Sampah sisa makanan disimpan ke dalam saku celana atau dimasukkan ke dalam tas, kemudian baru dibuang setelah nemu tong sampah.
Indonesia: Dengan wajah tanpa dosa, sampah sisa makanan dibuang gitu aja di kolong bangku/dilempar ke luar jendela.

3. Ketika dikelas:
Jepang: Yang kosong adalah bangku kuliah paling belakang.
Indonesia: Yang kosong adalah bangku kuliah paling depan.

4. Ketika dosen memberikan kuliah:
Jepang: Semua mahasiswa sunyi senyap mendengarkan dengan serius.
Indonesia: Tengok ke kiri, ada yg ngobrol. Tengok ke kanan, ada yg baca komik. Tengok ke belakang, pada tidur. Cuman barisan depan aja yg anteng dengerin, itu pun karena duduk pas di depan hidung dosen!

5. Ketika diberi tugas oleh dosen:
Jepang: Hari itu juga, siang/malemnya langsung nyerbu perpustakaan atau browsing internet buat cari data.
Indonesia: Kalau masih ada hari esok, ngapain dikerjain hari ini!

6. Ketika terlambat masuk kelas:
Jepang: Memohon maaf sambil membungkukkan badan 90 derajat, dan menunjukkan ekspresi malu + menyesal gak akan mengulangi lagi.
Indonesia: Slonong boy & slonong girl masuk gitu aja tanpa bilang permisi ke dosen sama sekali.

7. Ketika dijalan raya:
Jepang: Mobil sangat jarang (kecuali di kota besar). Padahal jepang kan negara produsen mobil terbesar di dunia, mobilnya pada ke mana ya?
Indonesia: Jalanan macet, parkiran dimana-mana, dan yang nyeleneh banyaknya para anak remaja labil yang pamer suara rombeng knalpot.

8. Ketika jam kantor:
Jepang: Jalanan sepiiiii banget, kayak kota mati.
Indonesia: Banyak oknum pake seragam putih abu-abu pada keluyuran di mall-mall.

9. Ketika buang sampah:
Jepang: Sampah dibuang sesuai jenisnya. Sampah organik dibuang di tempat sampah khusus organik, sampah anorganik dibuang di tempat sampah anorganik.
Indonesia: Mau organik kek, anorganik kek, bangke binatang kek, semuanya tumplek jadi 1 dalam kantong kresek.

10. Ketika berangkat kantor:
Jepang: Berangkat naik kereta/bus kota. Mobil cuma dipake saat acara keluarga atau yg bersifat mendesak aja.
Indonesia: Gengsi dooonk… Masa’ naik angkot?!

11. Ketika janjian ketemu:
Jepang: Ting…tong…semuanya datang tepat pada jam yg disepakati.
Indonesia: Salah 1 pihak pasti ada dibiarkan sampai berjamur & berkerak gara2 kelamaan nunggu!

12. Ketika berjalan dipagi hari:
Jepang: Orang2 pada jalan super cepat kayak dikejar doggy, karena khawatir telat ke kantor/sekolah.
Indonesia: Nyantai aja cing…! Si boss juga paling datengnya telat!

13. Ketika elit politik di isukan korupsi
jepang : elit politik yang di isukan kasus korupsi langsung mengundurkan diri
indonesia : santai aja nanti kita sogok aja hakimnya.

Kamis, 06 Oktober 2011

Hati-Hati! Kurang Tidur Bisa Bikin Otak Error

Beberapa bagian otak bisa beristirahat dalam waktu singkat saat manusia terbangun. Hal ini memicu kesalahan dan error dalam kinerja manusia.Peneliti di University of Wisconsin-Madison berhasil menemukan, beberapa sel dalam otak yang kurang tidur bisa dengan tiba-tiba offline. Kemudian, masuk ke dalam kondisi seperti saat tidur meski bagian otak yang lain masih terbangun. Sebelumnya, ilmuwan mengira, kurang tidur umumnya mempengaruhi keseluruhan otak. Hal tersebut bisa diketahui melalui elektrocephagram yang bisa menunjukkan keseluruhan ciri pola gelombang otak saat tidur atau bangun. Namun menurut profesor psikiatri School of Medicine and Public Health Chiara Cirelli, riset terbaru menunjukkan, otak yang kurang tidur mulai menunjukkan aktivitas seperti tidur di beberapa bagian yang seharusnya terbangun ketika manusia juga terbangun. “Bahkan, sebelum Anda merasa lelah, terdapat tanda dalam otak yang memerintahkan agar menghentikan aktivitas tertentu yang butuh keawasan,” lanjutnya. Sekelompok neuron tertentu akan tertidur dan berdampak negatif pada kinerja, tutupnya.(inilah.com)